top of page

Diperjalanan dalam menemukan taman yang bagus tersebut mereka melewati trotoar yang digunakan bukan dengan semestinya. Mereka mulai merasa prihatin terhadap apa yang telah terjadi dengan ruang terbuka publik yang tidak sesuai dengan harapan mereka. Mulai dari taman yang tidak terawat, kemudian trotoar yang salah dalam pemanfataannya. Dimana seharusnya trotoar digunakan bagi pejalan kaki, namun malah digunakan oleh para pedagang untuk berdagang.

Pada akhirnya mereka berhasil menemukan taman yang mereka inginkan, taman kota yang keberadaannya memang benar-benar sesuai dengan keinginan semua orang, yaitu taman yang nyaman, terawat dan dapat menunjang segala aktifitas sosial.

 

SYNOPSIS

“Unlike all the other art forms, film is able to seize and render the passage of time, to stop it, almost to possess it in infinity. I’d say that film is the sculpting of time.”

– Andrei Tarkovsky

                 Berawal dari kejenuhan sekelompok mahasiswa yang tidak bisa menyalurkan hobinya karena keterbatasan tempat. Masing-masing mahasiswa memiliki hobi yang berbeda-beda namun mereka  tidak tahu harus menyalurkan hobi mereka dimana. Sampai pada suatu ketika mereka ingin berkumpul ditaman dan ingin sekedar melepas rindu untuk melakukan hobi masing-masing.  Namun, apa yang ada dibenak mereka tentang taman itu salah. Mereka menemukan taman yang sama sekali tidak nyaman untuk dikunjungi sebagai tempat untuk bersantai ataupun hanya sekedar untuk melepas penat. Mereka semua sepakat untuk mencari taman yang baru, taman yang benar-benar bagus dan nyaman untuk dikunjungi.

              

bottom of page